Peluang berinvestasi pada usaha pemanfataan sumberdaya alam Indonesia masih sangat terbuka dan potensial. Hanya saja pola usaha yang bersifat eksploitatif, bermanfaat sesaat, serta terbatas untuk golongan tertentu saja, terbukti telah menyisakan kerusakan dan bencana di berbagai bentang alam Indonesia.

Selain bagi kebutuhan kajian pekerjaan internal lingkup MeTTa, Laboratorium Analisis Ekonomi dan Investasi MeTTa ditujukan pula bagi pengukuran, penilaian, dan dasar penetapan kepastian usaha yang akan atau telah dilakukan oleh stakeholder lainnya (swasta, pemerintah, lembaga/institusi, masyarakat) dalam pemanfataan sumberdaya alam, secara ekonomi.

Bersama bidang penunjang lainnya, hasil analisa ekonomi dan investasi ini akan terintegrasi menjadi sebuah perencanaan usaha yang tepat guna, realistis, terjamin kelestariannya, serta dapat dipertangunggugatkan akuntabilitasnya.

Aspek Sosial dan Budaya masih ditempatkan pada urutan terakhir dalam pembangunan. Masalah sosial dan budaya yang diidentikkan dengan perilaku serta tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia, masih senantiasa dijadikan obyek wacana pembangunan, yang tiada pernah berakhir nyata. Bahkan banyak pula yang menyalahkan serta memanfaatkan kejadian tidak menguntungkan (bencana, wabah, dan lainnya) di masyarakat, sebagai obyek penelitian, pendampingan, atau pembangunan.

Selain bagi kebutuhan kajian pekerjaan internal lingkup MeTTa, Laboratorium Analisis Sosial dan Budaya MeTTa ditujukan pula bagi pengukuran, penilaian, dan dasar penetapan kelayakan dan tolak ukur keberhasilan usaha, baik profit maupun nirlaba, yang akan atau telah dilakukan oleh stakeholder lainnya (swasta, pemerintah, lembaga/institusi, masyarakat) dalam pemanfataan sumberdaya alam, secara sosial.

Bersama bidang penunjang lainnya, hasil analisa sosial dan budaya ini akan terintegrasi menjadi sebuah perencanaan usaha yang tepat guna (sesuai dengan diversifikasi karakter masyarakat Indonesia), realistis, terjamin kelestariannya, serta dapat dipertangunggugatkan implementasinya.

Peluang berinvestasi pada usaha pemanfataan sumberdaya alam Indonesia masih sangat terbuka dan potensial. Hanya saja pola usaha yang bersifat eksploitatif, bermanfaat sesaat, serta terbatas untuk golongan tertentu saja, terbukti telah menyisakan kerusakan dan bencana di berbagai bentang alam Indonesia.

Selain bagi kebutuhan kajian pekerjaan internal lingkup MeTTa, Laboratorium Analisis Biofisik dan Biodiversiti/Konservasi MeTTa ditujukan pula bagi pengukuran, penilaian, dan dasar penetapan kepastian usaha yang akan atau telah dilakukan oleh stakeholder lainnya (swasta, pemerintah, lembaga/institusi, masyarakat) dalam pemanfataan sumberdaya alam, secara ekonomi.

Bersama bidang penunjang lainnya, hasil analisa ekonomi dan investasi ini akan terintegrasi menjadi sebuah perencanaan usaha yang tepat guna, realistis, terjamin kelestariannya, serta dapat dipertangunggugatkan akuntabilitasnya. 

Tata praja yang baik (Good Governance) sebagaimana tuntutan era-reformasi, desentralisasi dan globalisasi yang masih terus digulirkan. Ketetapan dan konsisteni regulasi menjadi salah satu instrumen kepastian hukum dan kepastian berbagai usaha pembangunan di Indonesia. Kajian kebijakan, berikut hirarki dan perkembangannya, menjadi perhatian Laboratorium Analisis Legal-Formal (Kebijakan Publik dan Kelembagaan) MeTTa dalam kaitannya dengan pemanfataan SDA, untuk senantiasa dievaluasi, dimonitor dan dikembangkan.

Bersama bidang penunjang lainnya, hasil analisa legal-formal dan kelembagaan ini akan terintegrasi menjadi sebuah perencanaan setiap bidang pembangunan yang konsisten, realistis, serta dapat dipertangunggugatkan secara hukum.